Kediri – Sejumlah anggota karang  Taruna Desa Tamban  melakukan Study Banding  Minggu (04/08/2019) di Desa Wisata Gronjong Wariti guna menggali potensi yang dapat diterapkan dan dikembangkan didesa Tamban. Dengan antusias mereka mendengarkan penjelasan yang diberikan.

Bapak Riyadi atau yang akrab dipanggil Ndarik kemudian bercerita ,awalnya ia hanya mendapatkan cemoohan dan gunjingan warga. Banyak yang bertanya mengapa ia mau berkotor-kotor membersihkan sungai yang tidak terjamah. Tak sedikit yang menertawakannya. Namun, hal itu justru menjadi motivasi bagi dirinya untuk terus membersihkan sungai.

Ndarik tidak sendiri dalam  mengambil langkah awal membersihkan sungai di kampung halamannya ini. Ia ditemani oleh Bashori, yang sangat optimistis bila sungai ini bisa digunakan untuk jalur perahu maupun arung jeram. Yang pasti, Ndarik dan Bashori sama-sama merindukan kondisi sungai yang bersih seperti saat mereka masih kecil.

Pembersihan sungai Gronjong ini dilakukan sejak Desember 2017 hingga Januari 2018. “Cukup lama kami bersih-bersih. Karena banyak yang menyumbat dan menghambat aliran air. Sampai kayu yang besarpun ada di sungai ini,” ceritanya. Dalam waktu sebulan, warga setempat perlahan ikut serta dalam membersihkan sungai yang terletak antara Dusun Mejono dan Dusun Sumber Mulyo ini. Sehingga pembersihan dan penataan lingkungannya menjadi lebih cepat dan ringan.

Anggota karang taruna tak ketinggalan. Mereka menggambar, mengecat, dan memberikan warna pada taman maupun kolam renang di sekitar sungai.

Grojokan Wariti sendiri memiliki makna sebagai sungai sumber kehidupan. Yang diambil dari bahasa sansekerta. Pemberian nama Wariti di belakang Gronjong adalah nama yang disematkan oleh Sekretaris Desa Mejono Abdul Mujito. “Maknanya sesuai, ketika sungai ini bersih, warga bisa menjadikannya sumber ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup,” terang Ndarik. Warung yang ada disekitar wisata tersebut adalah milik penduduk asli desa Mejono.

Sambil memberikan buku Ndarik menjelaskan Pengelolaan wisata ini juga didukung oleh Bumdes (badan usaha milik desa). Pembukuan juga tersusun rapi dan bersifat transparan.

Instagram Gronjong Wariti

 

Bagaimana reaksi anda mengenai artikel ini ?